PENGELOLAAN SAMPAH
DI LINGKUNGAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR
OLEH Direktorat Umum dan Infrastruktur IPB
Dalam melaksanakan kegiatan rutin di lingkungan Institut Pertanian Bogor (IPB) salah satu yang dihasilkan adalah sampah. Sampah yang ada harus dikelola sedemikian rupa agar tidak menimbulkan dampak atau masalah yang kurang baik bagi kehidupan kampus pada umumnya terutama dalam hal kesehatan lingkungan masyarakat sekitar. Secara umum jenis sampah yang dihasilkan oleh unit kerja di lingkungan IPB terdiri dari kertas, kardus, plastik, kayu, serasah kering dan basah, sisa makanan dalam kemasan dan bok- bok stearofoam, kaca, logam, alat elektronik dan alat tulis kantor, daun dan ranting pohon serta rumput hasil babatan. Direktorat Umum dan Infrastruktur IPB sampai saat ini menangani sampah yang berada di 20 unit kerja dengan jumlah Tempat Pembuangan Sampah (TPS) unit sebanyak 26 TPS yang tersebar di seluruh wilayah Kampus IPB Dramaga.
FASILITAS YANG DIMILIKI
Dalam menangani pengelolalan dan pengangkutan sampah di kampus IPB Dramaga fasilitas yang dimiliki oleh Direktorat Umum dan Infrastruktur IPB adalah sebagai berikut :
Disamping itu dalam melaksanakan kegiatan pengangkutan sampah diperlukan peralatan-peralatan teknis yang digunakan oleh petugas pelaksana diantaranya adalah gacok, skop, golok, dunak dan pengki, spatu boot, masker, sarung tangan dan pacul.
Untuk mesin pencacah rumput sampai saat ini belum digunakan terkait kendala keamanan, listrik dan SDM yang ada di lokasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cikabayan. Petugas pelaksana yang mengangkut sampah secara rutin berjumlah 11 orang yang terdiri dari petugas PNS berjumlah 4 orang dan Tanaga harian lepas 14 orang. Berdasarkan data fasilitas tersebut di atas dibandingkan dengan jumlah sampah yang ada di lingkungan Kampus IPB Darmaga, jumlah kendaraan masih dirasakan kurang disamping kualitas kendaraan yang ada sudah kurang baik dikarena usia kendaraan sudah terlalu tua dan kendaraan yang ada sistim kerjanya masih manual belum menggunakan kendaraan khusus sistim hidrolik. Berikut disajikan gambar kendaraan Direktorat Umum dan Infrastruktur IPB untuk pengangkut sampah di lingkungan Kampus IPB Darmaga dan beberapa aktifitas pengelolaan sampah.
JALUR TEKNIS PENGAMBILAN SAMPAH
Pengambilan sampah yang tersebar di masing-masing TPS dilakukan oleh dua kendaraan Truck engkel dan 3 kendaraan motor Viar dengan pembangian jalur. Jalur pengambilan sampah ke unit kerja terbagi dua yang akan diangkut oleh kendaraan Truck Engkel dan Toyota Kijang dengan sistem kerja dua rit per hari sebagai berikut.
Sisa dari petugas pelaksana adalah bekerja di TPA Cikabayan untuk melakukan penurunan sampah dari atas truck dan melakukan proses pemilahan
TEKNIS PENGELOLAAN SAMPAH
Pada dasarnya Direktorat Umum dan Infrastruktur IPB belum melakukan pengelolaan sampah secara maksimal, karena yang dilakukan hanya mengambil sampah dari unit kerja untuk dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Cikabayan untuk dilakukan pemilahan, adapun proses pengomposan tengah dirintis oleh Direktorat Umum dan Infrastruktur IPB bekerjasama dengan kelompok mahasiswa yang melakukan aktifitas peduli dalam
PENGOLAHAN SAMPAH ORGANIK DISEKITAR KAMPUS MENJADI KOMPOS BERSTANDAR SNI.
Kegiatan ini sudah berlangsung sejak bulan November 2014 s/d sekarang namun masih terkendala kondisi bangunan dan bahan stater. Selanjutnya untuk sampah yang tidak bisa dimusnahkan akan diangkut keluar oleh Dinas CV. Cipta Karya untuk dibuang ke TPA Galuga yang ada di Leuwiliang Bogor. Sistem pengelolaan sampah yang dilakukan oleh petugas sampah Direktorat Umum dan Infrastruktur IPB sampai ke TPA Cikabayan adalah menurunkan muatan dan melakukan pemilahan jenis sampah. Sampah yang dipilah adalah sebagai berikut.
1. Rumput hasil babatan
2. Ranting dan serasah/daun-daun kering
3. Aneka plastik bekas kemasan
4. Kardus/kertas/stearofoam
5. Logam, kaca dan puing-pung bangunan
6. yg busuk dan tidak bisa terbakar diangkut ke kontainer Cipta Karya
Untuk sampah rumput dan daun sebagian oleh petugas diolah untuk dijadikan pupuk kompos dengan sistem pengolahan sebagai berikut :
1. Rumput dan daun di tempatkan pada tempat penampungan yang telah tersedia
2. Rumput dan daun tersebut dicampur dengan kotoran hewan, urea, kapur, EM4 (starter), saat ini diambil alih oleh kelompok mahasiswa tersebut di atas untuk dilakukan pengolahannya.
3. Rumput dan daun yang sudah dicampur tersebut dimasukan dalam kotak-kotak pembuatan kompos
4. Selama dalam proses pembuatan kompos tersebut, dilakukan penyiraman dan pengadukan kurang lebih 2 hari sekali.
5. Pupuk siap digunakan setelah kurang lebih 40 hari.
Pupuk yang dihasilkan selama ini tidak maksimal karena adanya berbagai macam kendala diataranya SDM, listrik, air, tempat, petugas, keamanan yang tidak mendukung. Sehingga selama ini pupuk yang dihasilkan tidak berdaya guna. Untuk sampah plastik, kardus dan logam dimanfaatkan oleh petugas sampah dan sebagian lagi diambil oleh pemulung. Untuk sampah yang tidak dapat dimanfaatkan dilakukan pembakaran (dimusnahkan) dan yang tidak dapat dimusnahkan akan diangkut oleh kontainer dan Dinas Cipta Karya untuk dibuang ke Galuga untuk lebih jelasnya dapat dilihat Gambar berikut ini.